KMG
-
Komunitas Gaib/ KMG: SETELAH PULANG : "ahirnya aku pulang dengan lemahpergi lewati jalanan yang amat menyakitkansejenak kusandarkan seg...
-
engkaulah laksana pengembara datang dari jawa dan mati di kota jakarta. sungguh malang karyamu itu dengan cerulit yang menempel di hatim...
-
kukirim sebuah malaikat untukmu kecil dan tak berbaju lewati hari dengan melawan dingin rautan muka yang tak jelas di sebuah pangkuan ...
-
namun seperinya kau tak mencintaiku seperti daun berbentuk cinta yang mengharap balasnya dengan seikat kata-kata kubakar sebatang roko...
-
komunitas gaib: gambaran : "kukirim sebuah malaikat untukmu kecil dan tak berbaju lewati hari dengan melawan dingin rautan muka yang t...
-
setelah itu... kusimpan sepucuk surat untukmu kasih surat yang berisikan tinta merah berlambangkan hati seseorang membuatku semakin pe...
-
kiranya kau khadijah... sakiti hati dengan caci maki bibirmu dibalik kerudung yang tak dekat lagi kau lontarkan kata yang tajam, lukai s...
-
ahirnya aku pulang dengan lemah pergi lewati jalanan yang amat menyakitkan sejenak kusandarkan segala lelah dan risalahku dikamar yang penuh...
-
harapan kami masih tinggi,menjunjung tinggi musik rock yang masih kami pelajari. makasih buat semua yang udah ngedukun g band kami dari set...
-
tik..tik...tik...tik... seperti itulah kau turun kebumi basahi setiap kerak-kerak bumi dan rasa dingin kulai menyelimuti kurangkul tan...
Rabu, 16 Maret 2011
Komunitas Gaib/ KMG: SETELAH PULANG
Komunitas Gaib/ KMG: SETELAH PULANG: "ahirnya aku pulang dengan lemahpergi lewati jalanan yang amat menyakitkansejenak kusandarkan segala lelah dan risalahkudikamar yang penuh de..."
Selasa, 15 Maret 2011
SETELAH PULANG
ahirnya aku pulang dengan lemah
pergi lewati jalanan yang amat menyakitkan
sejenak kusandarkan segala lelah dan risalahku
dikamar yang penuh dengan serbuk debu
kucatat hari-hariku
di tengah kesunyian yang begitu kental
disitulah kubaitkan puisi ini
kulihat ramainya semua orang menari-nari
si teriknya panas matahari
tertawa gembira
seakan-akan meledek aku yang gelisah
kupegang kepalaku...
tuhan...
ingin kusandarkan segala lelahku
dan menanti nafas terakhirku
By : Tedi sukmawan
MENCINTAIMU
namun seperinya kau tak mencintaiku
seperti daun berbentuk cinta
yang mengharap balasnya
dengan seikat kata-kata
kubakar sebatang rokok
terhisap melalui bibirku yang tak mampu berkata
bahwa sesungguhnya aku ingin memilikimu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
aku ingin menyayangimu seperti
matahari yang setia menyinari bumi
jendela yang selalu di temani kain gordeng
malam yang selalu ditemani dengan kodok-kodok
namun, sepertinya hayalan itu terlintas dengan cepat
tak bisa kulihat, seperti gaib yang menjelmai rasa inginku
akan kukirim nada-nada lewat hati yang risau ini
meski kutahu, engkau bukan miliku
By : Tedi sukmawan
seperti daun berbentuk cinta
yang mengharap balasnya
dengan seikat kata-kata
kubakar sebatang rokok
terhisap melalui bibirku yang tak mampu berkata
bahwa sesungguhnya aku ingin memilikimu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
aku ingin menyayangimu seperti
matahari yang setia menyinari bumi
jendela yang selalu di temani kain gordeng
malam yang selalu ditemani dengan kodok-kodok
namun, sepertinya hayalan itu terlintas dengan cepat
tak bisa kulihat, seperti gaib yang menjelmai rasa inginku
akan kukirim nada-nada lewat hati yang risau ini
meski kutahu, engkau bukan miliku
By : Tedi sukmawan
TANGISANKU
menjerit di tengah ramahnyan hutan
air mataku tak basahi pipi
bukan air mata yang biasa seperti kau lihat
susah tuk di bayangkan
sesulit menggambarkan jembatan surga
tanda-tanda bias pucat di wajahku
aku menangis...
aku merintih...
bagaikan terhimpit di gunung bebatuan
tak sempat kutanyakan
kenapa kumenangis dengan iar mata yang tak jelas
ternyata....
tangisanku adalah tangisanmu.
By : Tedi sukmawan
air mataku tak basahi pipi
bukan air mata yang biasa seperti kau lihat
susah tuk di bayangkan
sesulit menggambarkan jembatan surga
tanda-tanda bias pucat di wajahku
aku menangis...
aku merintih...
bagaikan terhimpit di gunung bebatuan
tak sempat kutanyakan
kenapa kumenangis dengan iar mata yang tak jelas
ternyata....
tangisanku adalah tangisanmu.
By : Tedi sukmawan
KHADIJAH " derita hati seorang lelaki "
kiranya kau khadijah...
sakiti hati dengan caci maki bibirmu
dibalik kerudung yang tak dekat lagi
kau lontarkan kata yang tajam,
lukai semua pulau laki-laki
kau lukai hatiku dengan cerulitmu
tajam,dan mengiris seakan kau buatku mati
sepertinya kau menari-nari
puaskan kesenangan yang telah kau dapati
rayakan lagu kebangsaan di peti mati
di gerbang penantian ini,
tempat dulu kita mengadu kasih
kini akan kuludahi dengan penuh emosi.
akan kutantang meski tajam seperti silet.
tak peduli kulihat kau merintih sedih
tak peduli kulihat kau menangis lagi...
sadarkah kau khadijah...
cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta inginku lepas
sayang
cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta ingin kulepas
sayang...
sadarkah dirimu yang telah menyakitiku
khadijah...
By : Tedi sukmawan
sakiti hati dengan caci maki bibirmu
dibalik kerudung yang tak dekat lagi
kau lontarkan kata yang tajam,
lukai semua pulau laki-laki
kau lukai hatiku dengan cerulitmu
tajam,dan mengiris seakan kau buatku mati
sepertinya kau menari-nari
puaskan kesenangan yang telah kau dapati
rayakan lagu kebangsaan di peti mati
di gerbang penantian ini,
tempat dulu kita mengadu kasih
kini akan kuludahi dengan penuh emosi.
akan kutantang meski tajam seperti silet.
tak peduli kulihat kau merintih sedih
tak peduli kulihat kau menangis lagi...
sadarkah kau khadijah...
cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta inginku lepas
sayang
cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta ingin kulepas
sayang...
sadarkah dirimu yang telah menyakitiku
khadijah...
By : Tedi sukmawan
SEPUCUK SURAT
setelah itu...
kusimpan sepucuk surat untukmu kasih
surat yang berisikan tinta merah
berlambangkan hati seseorang
membuatku semakin penasaran
itulah niatku..
karna aku tak mampu
aku kira kau akan membuang surat itu
aku seperti kera yang kehilangan akal
cara apalagi yang akan aku tempuh
tuk menyampaikan salam cintaku
kuturuni tangga rumahku
berkaca-kaca dalam setiap bayangan
namun, nampak hitam yang ada
untukmu kasih...
berikan aku kursi satu lagi di hatimu
akan kubuat engkau merasakan apa yang kurasakan
lepaskan kerudung dan bajumu
dan kita akan mulai bercumbu !!
By : tedi sukmawan
kusimpan sepucuk surat untukmu kasih
surat yang berisikan tinta merah
berlambangkan hati seseorang
membuatku semakin penasaran
itulah niatku..
karna aku tak mampu
aku kira kau akan membuang surat itu
aku seperti kera yang kehilangan akal
cara apalagi yang akan aku tempuh
tuk menyampaikan salam cintaku
kuturuni tangga rumahku
berkaca-kaca dalam setiap bayangan
namun, nampak hitam yang ada
untukmu kasih...
berikan aku kursi satu lagi di hatimu
akan kubuat engkau merasakan apa yang kurasakan
lepaskan kerudung dan bajumu
dan kita akan mulai bercumbu !!
By : tedi sukmawan
JANJI-MU ADALAH KEBOHONGAN-MU
Ketika jani semua di ucapakanmu
bahakan nama tuhan kau hadirkan
aku berikan selembar kertas kosong
agar kau isi dengan janji-janjimu
percaya...
meski kau tinggalkan nama di hati ini
janjimu seakan kita berada di surga
kusenandungkan nyanyian melayu
saat kau jauh dari dekapan sayap-sayapku
akan aku lekatkan jemari tanganku dan jemari tanganmu
agar menjadi satu lagi.
tak mungkin aku mati karnamu
janji yang tak kau hiasi lagi
ketika tuhan mencatat janjimu
ketika itu pula kuterima sakit hatiku.
By : Tedi sukmawan
bahakan nama tuhan kau hadirkan
aku berikan selembar kertas kosong
agar kau isi dengan janji-janjimu
percaya...
meski kau tinggalkan nama di hati ini
janjimu seakan kita berada di surga
kusenandungkan nyanyian melayu
saat kau jauh dari dekapan sayap-sayapku
akan aku lekatkan jemari tanganku dan jemari tanganmu
agar menjadi satu lagi.
tak mungkin aku mati karnamu
janji yang tak kau hiasi lagi
ketika tuhan mencatat janjimu
ketika itu pula kuterima sakit hatiku.
By : Tedi sukmawan
RINTIKAN AIR HUJAN
tik..tik...tik...tik...
seperti itulah kau turun kebumi
basahi setiap kerak-kerak bumi
dan rasa dingin kulai menyelimuti
kurangkul tanganku sendiri
rasakan hangatnya sampai sampai ke urat nadi
termenung dengan suara-suara yang tak jelas
aku kaitkan helaian kain di tubuhku
setelah itu...
kulepas dan kulangkahkan kaki untuk turuni tangga
yang menjadi tempat belajarku
gedung yang tinggi
di situlah kutemukan diri
teriakan hauran suara terdengar di kedua telingaku
hujan...
hujan datang lagi
mungkin hari ini aku akan pulang dengan tergesah-gesah
biarlah kau basahi bumi,
asalkan jangan basahi hati
akan kurindukan saat kau berhenti mengguyur bumi
dan akan kusampaikan ??
kapan kau akan datang lagi !!!
By : Tedi sukmawan
seperti itulah kau turun kebumi
basahi setiap kerak-kerak bumi
dan rasa dingin kulai menyelimuti
kurangkul tanganku sendiri
rasakan hangatnya sampai sampai ke urat nadi
termenung dengan suara-suara yang tak jelas
aku kaitkan helaian kain di tubuhku
setelah itu...
kulepas dan kulangkahkan kaki untuk turuni tangga
yang menjadi tempat belajarku
gedung yang tinggi
di situlah kutemukan diri
teriakan hauran suara terdengar di kedua telingaku
hujan...
hujan datang lagi
mungkin hari ini aku akan pulang dengan tergesah-gesah
biarlah kau basahi bumi,
asalkan jangan basahi hati
akan kurindukan saat kau berhenti mengguyur bumi
dan akan kusampaikan ??
kapan kau akan datang lagi !!!
By : Tedi sukmawan
MUSNAH KARNAMU
Kau datang tawarkan cinta
dengan senyuman yang membuatku terbelenggu
dulu kata-kata'Mu mendatangkan rasa bahagia di hatiku
musnah karnamu...
itulah perasaanku sekarang
apakah selama ini aku berbuat salah ??
sampai kapan kau akan buat hatiku retak seperti ini
seperti gelas yang sudah pecah
dapatkah kau rasakan
berjalan telusuri kenyataan ini.
dapatkah kau rasakan
sakitnya duri yang menusuk di hatiku
benar-benar kejam...
ingin kuberkata itu kepadamu
tapi, apalah daya bibir ini tak kuasa mengucapnya
indah wajahmu seperti bunga ros di taman-taman
seperti yang penuh dengan duri
begitulah aku yang tersakiti olehmu.
By : Tedi sukmawan
dengan senyuman yang membuatku terbelenggu
dulu kata-kata'Mu mendatangkan rasa bahagia di hatiku
musnah karnamu...
itulah perasaanku sekarang
apakah selama ini aku berbuat salah ??
sampai kapan kau akan buat hatiku retak seperti ini
seperti gelas yang sudah pecah
dapatkah kau rasakan
berjalan telusuri kenyataan ini.
dapatkah kau rasakan
sakitnya duri yang menusuk di hatiku
benar-benar kejam...
ingin kuberkata itu kepadamu
tapi, apalah daya bibir ini tak kuasa mengucapnya
indah wajahmu seperti bunga ros di taman-taman
seperti yang penuh dengan duri
begitulah aku yang tersakiti olehmu.
By : Tedi sukmawan
HATI YANG TERSENDIRI
kuteriakan namamu di gurun pasir
kutemukan kawanan unta yang kehausan
ingin kuberi tahu ??
hey unta : takan ada musim hujan di penghujung jalan.
dimanakah akan kutemukan air cinta
seperti apakah wujud lilin pasir
begitulah hatiku kering tak ada rasa balas
bagaikan unta yang kehausan
yang merindukan danau di ujung sana
haus...
sedangkan aku sendiri
merasakan akan datangnya cinta
andai saja hujan turun di gurun pasir
badai dan kabut pasti selimuti tubuhku
namun ...
semuanya hanyalah hayalan
takan pernah di rasakan
takan pernah kutemukan
walaupun hidupku tertimpa panasnya sengatan matahari
akan selalu kukejar dengan penuh angan
tunggu aku cinta............
akan aku baitkan puisi ini dalam simponi gurun sahara.
By : Tedi sukmawan
KASIH TAK SAMPAI
setelah lama kupendam perasaan ini
tak mampu ku ucap
kata yang membuat kamu mengerti akan perasaanku
kugambarkan tingkah laku dengan hati
aku syairkan sebuah lagu cinta
tapi sayangnya tak kunjung memberi hati yg sama
tawarkan perasaan yang sama
merpati tertawai tingkahku
ku tempelkan jemari tanganku di buku
lalu kutulis sebuah nama
Untuk-Mu...
kutulis tentang rembulan malam
akan kusampaikan lewat cahaya-Nya
rasakan hangatnya kutemukan mimpi
inginku ucapkan perasaan ini pada-Mu
ingin kupelek erat tubuhmu yang molek itu
wahai nyamuk nakal,..
sampaikan salam cinta dan rinduku ini padanya
meski hanya lewat angan-anganku
akan aku Nadzarkan pada-Mu merpati...
Bahwa aku ingin memiliki ikatan pasti
By : Tedi sukmawan
RESAHKU
lembayung senja temani hatiku yang galau risau
larut di temani alunan musik gementang
menahan amarah dalam bayangan hitam
engkau laksana telaga dalam kegelapan
kau kah itu ???
turuni tangga tanah
menjadi langkah kakiku.
di mana kutemukan sebutir mutiara kata
lambat merangkak temukan hayalan yang berangan
akan aku hantam walaupun batu hitam menghadang jalan
rumbukan semua halangan
akan aku jejal walaupun tanah menggeliat keras.
Tuhan...
jangan kau hukum aku dengan panah pahitnya cinta
berikan aku segumpal kata-kata yang takan terlupakan
dari pahitmya dunia...
akan aku katakan ??
engkau rasuk pikiran dan hatiku.
By : tedi sukmawan
larut di temani alunan musik gementang
menahan amarah dalam bayangan hitam
engkau laksana telaga dalam kegelapan
kau kah itu ???
turuni tangga tanah
menjadi langkah kakiku.
di mana kutemukan sebutir mutiara kata
lambat merangkak temukan hayalan yang berangan
akan aku hantam walaupun batu hitam menghadang jalan
rumbukan semua halangan
akan aku jejal walaupun tanah menggeliat keras.
Tuhan...
jangan kau hukum aku dengan panah pahitnya cinta
berikan aku segumpal kata-kata yang takan terlupakan
dari pahitmya dunia...
akan aku katakan ??
engkau rasuk pikiran dan hatiku.
By : tedi sukmawan
Langganan:
Komentar (Atom)