KMG

Rabu, 16 Maret 2011

Komunitas Gaib/ KMG: SETELAH PULANG

Komunitas Gaib/ KMG: SETELAH PULANG: "ahirnya aku pulang dengan lemahpergi lewati jalanan yang amat menyakitkansejenak kusandarkan segala lelah dan risalahkudikamar yang penuh de..."

Selasa, 15 Maret 2011

SETELAH PULANG

ahirnya aku pulang dengan lemah
pergi lewati jalanan yang amat menyakitkan
sejenak kusandarkan segala lelah dan risalahku
dikamar yang penuh dengan serbuk debu

kucatat hari-hariku
di tengah kesunyian yang begitu kental
disitulah kubaitkan puisi ini

kulihat ramainya semua orang menari-nari
si teriknya panas matahari
tertawa gembira
seakan-akan meledek aku yang gelisah

kupegang kepalaku...
tuhan...
ingin kusandarkan segala lelahku
dan menanti nafas terakhirku

By : Tedi sukmawan

MENCINTAIMU

namun seperinya kau tak mencintaiku
seperti daun berbentuk cinta
yang mengharap balasnya
dengan seikat kata-kata


kubakar sebatang rokok
terhisap melalui bibirku yang tak mampu berkata
bahwa sesungguhnya aku ingin memilikimu


aku ingin mencintaimu dengan sederhana
aku ingin menyayangimu seperti
matahari yang setia menyinari bumi
jendela yang selalu di temani kain gordeng
malam yang selalu ditemani dengan kodok-kodok


namun, sepertinya hayalan itu terlintas dengan cepat
tak bisa kulihat, seperti gaib yang menjelmai rasa inginku


akan kukirim nada-nada lewat hati yang risau ini
meski kutahu, engkau bukan miliku


By : Tedi sukmawan

TANGISANKU

menjerit di tengah ramahnyan hutan
air mataku tak basahi pipi
bukan air mata yang biasa seperti kau lihat


susah tuk di bayangkan
sesulit menggambarkan jembatan surga
tanda-tanda bias pucat di wajahku


aku menangis...
aku merintih...
bagaikan terhimpit di gunung bebatuan
tak sempat kutanyakan
kenapa kumenangis dengan iar mata yang tak jelas


ternyata....
tangisanku adalah tangisanmu.


By : Tedi sukmawan

KHADIJAH " derita hati seorang lelaki "

kiranya kau khadijah...
sakiti hati dengan caci maki bibirmu
dibalik kerudung yang tak dekat lagi
kau lontarkan kata yang tajam,
lukai semua pulau laki-laki
kau lukai hatiku dengan cerulitmu
tajam,dan mengiris seakan kau buatku mati


sepertinya kau menari-nari
puaskan kesenangan yang telah kau dapati
rayakan lagu kebangsaan di peti mati
di gerbang penantian ini, 
tempat dulu kita mengadu kasih
kini akan kuludahi dengan penuh emosi.
akan kutantang meski tajam seperti silet.


tak peduli kulihat kau merintih sedih
tak peduli kulihat kau menangis lagi...


sadarkah kau khadijah...


cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta inginku lepas
sayang


cerulitmu susah tuk aku lepas
mengait dalam paku hatiku
meronta-ronta ingin kulepas


sayang...
sadarkah dirimu yang telah menyakitiku
khadijah...


By : Tedi sukmawan

SEPUCUK SURAT

setelah itu...
kusimpan sepucuk surat untukmu kasih
surat yang berisikan tinta merah
berlambangkan hati seseorang


membuatku semakin penasaran
itulah niatku..
karna aku tak mampu
aku kira kau akan membuang surat itu
aku seperti kera yang kehilangan akal


cara apalagi yang akan aku tempuh
tuk menyampaikan salam cintaku


kuturuni tangga rumahku
berkaca-kaca dalam setiap bayangan
namun, nampak hitam yang ada


untukmu kasih...
berikan aku kursi satu lagi di hatimu
akan kubuat engkau merasakan apa yang kurasakan
lepaskan kerudung dan bajumu
dan kita akan mulai bercumbu !!

By : tedi sukmawan

JANJI-MU ADALAH KEBOHONGAN-MU

Ketika jani semua di ucapakanmu
bahakan nama tuhan kau hadirkan
aku berikan selembar kertas kosong
agar kau isi dengan janji-janjimu
percaya...
meski kau tinggalkan nama di hati ini
janjimu seakan kita berada di surga
kusenandungkan nyanyian melayu
saat kau jauh dari dekapan sayap-sayapku
akan aku lekatkan jemari tanganku dan jemari tanganmu
agar menjadi satu lagi.


tak mungkin aku mati karnamu
janji yang tak kau hiasi lagi
ketika tuhan mencatat janjimu
ketika itu pula kuterima sakit hatiku.


By : Tedi sukmawan